Senin, 29 September 2014

Masa Kecil Jacko

 


Karena obsesi sang ayah, Joe Jackson, yang ingin anak-anaknya menjadi bintang, Jacko dan saudara-saudaranya kehilangan masa kecil

Ternyata menjadi seorang megabintang berlimpah harta tak membawa kebahagiaan sejati bagi Michael Jackson. Justru sebaliknya harta kekayaan yang diperolehnya tak memberikan kepuasan, popularitas mengekangnya, dan ujung-ujungnya malah menjadi tragedi.

Bersama dengan 'The Jackson Five', Michael dan empat kakak laki-lakinya, diorbitkan oleh ayah mereka sendiri, Joe Jackson. Pemusik yang juga operator alat-alat berat itu terobsesi menjadikan anak-anaknya menjadi bintang. Untuk itu Joe menerapkan disiplin keras kepada anak-anaknya. Main kasar dengan tangan tak asing lagi bagi Jackson bersaudara. Bukan hanya kepada Michael, perlakuan kasar juga menimpa anak-anak perempuannya seperti Janet dan La Toya Jackson.

Michael bercerita ayahnya sering mencambuk mereka kalau pertunjukan tidak memuaskan. “Banyak yang bilang saya tidak pernah meninggalkan masa kecil saya, itu salah. Saya tidak pernah punya masa kecil yang normal dan bahagia,” kata Michael dalam sebuah wawancara di acara TV Amerika.

Michael baru berusia sepuluh tahun ketika menyanyi bersama 'The Jackson 5', dan baru di usia 24 tahun ketika Jacko mencetak hits yang akhirnya laris di seluruh belahan dunia dan melegenda. Jacko saat itu bahkan sudah mencapai puncaknya.

Sukses paling besar dicapainya pada tahun 1983 di album ‘Thriller’. Penjualan album tersebut mencapai hampir 50 juta kopi. Ini merupakan rekor penjualan album terbanyak sepanjang masa. ‘Thriller’ merupakan bukti kepiawaian Michael Jackson dalam mengolah musik.
Lagu balad dengan tempo lambat, lagu disko sampai rock (Beat it) semuanya ada dalam album tersebut. Talenta Jacko mendadak mendapat pengakuan di seluruh dunia.

Tekanan popularitas ternyata menyulitkan 'The King of Pop', Michael yang sebenarnya sangat pemalu tidak senang tampil menjadi pusat perhatian di muka umum. Sehari-hari, ia biasa mengurung diri di ranch Neverland miliknya, yang dilengkapi dengan taman bermain dan kebun binatang kecil, dengan dua binatang kesayangannya, simpanse Bubbles dan Llama.

Hal tersebut lantas menimbulkan cerita-cerita aneh soal gaya hidupnya. Mulai dari penampilan Jacko yang merubah bentuk wajah dan warna kulitnya dari hitam menjadi putih, serta kegemarannya bermain dengan anak-anak pun akhirnya menjerumuskannya. 

Namun disaat ajal menjemputnya, Jacko mendapatkan penghormatan paling mewah dan elegan sepanjang sejarah. Semua orang yang mengenangnya, hampir tidak mau mengingat semua kontroversi yang pernah terjadi dalam hidup Michael. Michael Jackson dikenang sebagai ikon terhebat yang pernah lahir di muka bumi ini.

Sumber : VivaLife


Tidak ada komentar:

Posting Komentar